Hidup Sehat

Depacco.com

Ujian Nasional 2012 tetap berlangsung

UN SMA/MA akan berlangsung pada 16-19 April 2012. Untuk SMP/MTs/SMPLB, UN dilaksanakan pada 23-26 April 2012. Sedangkan untuk SD/MI/SDLB, UN akan digelar pada 7-9 Mei 2012.

Image 2

blajar-lagi.blogspot.com.

Image 3

blajar-lagi.blogspot.com.

Rumah Belajar Excellent

Bimbingan Privat dengan Fasilitas terlengkap. Selain itu kami tawarkan berbagai pilihan paket yang menarik. Informasi lebih lanjut silahkan lihat di http://bimbingan-excellent.blogspot.com/

Image 5

blajar-lagi.blogspot.com.

Thursday, August 30, 2012

Persentil dari Data Tunggal dan Data Kelompok

Seperti halnya pada pengertian kuartil dan desil, persentil adalah nilai-nilai yang membagi susunan data menjadi 100 bagian yang sama banyaknya.
1) Persentil untuk data tunggal
Letak persentil dirumuskan dengan:


Keterangan: Pi = persentil ke-i
i = 1, 2, 3, . . ., 99
n = banyaknya data

Untuk lebih jelasnya, pelajarilah contoh soal berikut ini.
Contoh soal
Diketahui: 9, 10, 11, 6, 8, 7, 7, 5, 4, 5, tentukan persentil ke-30 dan persentil ke-75.
Penyelesaian
Data diurutkan: 4, 5, 5, 6, 7, 7, 8, 9, 10, 11
Letak persentil ke-30 di urutan data ke- 30(10 +1)/100 = 330/100 = 3,3.
P30 = x3 + 0,3 (x4 – x3) = 5 + 0,3 (6 – 5) = 5,3
Jadi, P30 = 5,3.
Letak persentil ke-75 di urutan data ke- 75(10 +1)/100 = 8,25.
P75 = x8 + 0,25 (x9 – x8) = 9 + 0,25 (10 – 9) = 9,25
Jadi, P75 = 9,25.

2) Persentil untuk data bergolong
persentil ke-i dari data bergolong dirumuskan sebagai berikut.

Keterangan:
Pi = persentil ke-i
b = tepi bawah
n = banyaknya data
F = frekuensi kumulatif kelas sebelum kelas persentil
f = frekuensi kelas persentil
l = lebar kelas

Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh soal berikut ini.
Contoh:

Dari data di atas tentukan persentil ke-25

Penyelesaian:

Letak P25 = ⋅ (25/100). 40 = 10, yaitu data ke-10 dan kelas P25 = 51 – 55 sehingga diperoleh:



Latihan soal:
  1. Tentukan P1, P14, dan P70 dari data: 4, 5, 5, 6, 6, 7, 8, 9, 10.
  2. Hitunglah P5, P20, dan P50 dari data berikut. 10, 13, 9, 14, 17, 9, 21, 19, 19, 22, 35, 23, 25, 35, 47, 33, 25, 39, 43, 29
  3. Carilah P8 dan P34 dari data: 16, 17, 17, 18, 9, 20, 21, 22, 24, 26
  4. Tentukan P11 dari data: 2, 5, 4, 6, 3, 4, 8, 4, 9, 12, 6, 3, 11, 7, 2
  5. Tentukan P21 dan P62 dari data berikut ini.

Wednesday, August 29, 2012

Kolom Frekuensi dan Frekuensi Kumulatif


Kolom Frekuensi berisi bilangan yang menyatakan banyak nilai data yang ada dalam interval yang bersangkutan. Sedangkan Frekuensi Kumulatif berisi bilangan yang menyatakan banyak nilai data yang ada dalam interval yang bersangkutan ditambah dengan banyak nilai data yang ada dalam interval-interval berikutnya.

misalkan diketahui tabel distribusi frekuensi berikut.
Berat Badan (Kg)
Frekuensi (f)
35 – 39
4
40 – 44
3
45 – 49
10
50 – 54
15
55 – 59
8


maka cara untuk menentukan frekuensi kumulatifnya adalah sebagai berikut:
Berat Badan (Kg)
Frekuensi (f)
Frekuensi Kumulatif (fk)
35 – 39
4
4
40 – 44
3
4 + 3 = 7
45 – 49
10
4 + 3 + 10 = 17
50 – 54
15
4 + 3 + 10 + 15 = 32
55 – 59
8
4 + 3 + 10 + 15 + 8 = 40


Tuesday, August 28, 2012

Desil dari Data Tunggal dan Data Kelompok

Jika median membagi data menjadi dua bagian dan kuartil membagi data menjadi empat bagian yang sama, maka desil akan membagi data menjadi sepuluh bagian yang sama banyak.

Dengan demikian nilai-nilai dari desil yaitu desil ke-1 (D1), desil ke-2 (D2), desil ke-3 (D3) dan seterusnya sampai D9.

1) Desil untuk data tunggal
Nilai D1, D2, D3, dan seterusnya ditentukan oleh letaknya, dengan rumus:

Keterangan:
Di = desil ke-i
i = 1, 2, 3, . . ., 9
n = banyaknya data

Perhatikan contoh soal berikut ini.

Contoh
Diketahui data: 9, 10, 11, 6, 8, 7, 7, 5, 4, 5. Tentukan desil ke-1 dan desil ke-4.
Penyelesaian
Data diurutkan: 4, 5, 5, 6, 7, 7, 8, 9, 10, 11
Letak desil ke-1 diurutan data ke-1/10 (10 + 1)=11/10=1,1
D1 terletak pada urutan ke-1,1 sehingga: D1 = x1 + 0,1 (x2 – x1).
Jadi D1 = 4 + 0,1 (5 – 4) = 4 + 0,1 = 4,1.
Letak desil ke-4 diurutan data ke-4/10 (10 + 1)=44/10=4,4
D4 terletak pada urutan ke-4,4 sehingga: D4 = x4 + 0,4 (x5 – x4).
Jadi D4 = 6 + 0,4 (7 – 6) = 6 + 0,4 = 6,4


2) Desil untuk Data Berkelompok
Nilai desil ke-i dari data bergolong dirumuskan sebagai berikut.

Keterangan:
D = desil ke-i
n = banyak data
F = frekuensi kumulatif kelas sebelum kelas desil
f = frekuensi kelas desil
b = tepi bawah kelas
l = lebar kelas

Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh soal berikut ini.
Contoh:

Dari data di atas tentukan:
a. desil ke-2
b. desil ke-9
Penyelesaian:

a. Letak D2 = (2/10).40 =8, yaitu pada data ke-8 dan kelas D2 = 50 – 59 sehingga diperoleh:

b. Letak D9 = (9/10).40 = 36, yaitu data ke-36 dan kelas D9 = 80 – 89 sehingga diperoleh:



Latihan soal:
  1. Tentukan D1, dan D6 dari data: 4, 5, 5, 6, 6, 7, 8, 9, 10.
  2. Hitunglah D4 dan D7 dari data berikut. 10, 13, 9, 14, 17, 9, 21, 19, 19, 22, 35, 23, 25, 35, 47, 33, 25, 39, 43, 29
  3. Carilah D1, D3, dan D9, dari data berikut.
    10, 13, 9, 14, 17, 9, 21, 19, 19, 22, 35, 23, 25, 35, 47, 33, 25, 39, 43, 29
  4. Tentukan D1, D2, dan D5 dari data: 2, 5, 4, 6, 3, 4, 8, 4, 9, 12, 6, 3, 11, 7, 2
  5. Tentukan D1 dan D7 dari data berikut ini.

Monday, August 27, 2012

Quartil dari Data Tunggal dan Data Kelompok



Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, bahwa median membagi data yang telah diurutkan menjadi dua bagian yang sama banyak, sedangkan kuartil membagi data yang telah diurutkan menjadi empat bagian yang sama banyak.

Keterangan:
xmin = data terkecil
xmaks = data terbesar
Q1 = kuartil ke-1
Q2 = kuartil ke-2
Q3 = kuartil ke-3

1) Kuartil data tunggal
Untuk mencari kuartil data tunggal telah dibahas pada sub bab statistik lima
serangkai. Pada sub bab ini akan diberikan rumus yang lebih mudah jika data
yang disajikan lebih banyak.
Letak dari Qi dirumuskan sebagai berikut.
untuk n ganjil


untuk n genap
rumus untuk menentukan nilai kuartil pada data tunggal dengan n genap adalah:
Q1 = x(n + 2)/4
Q2 = ½(xn/2 + xn/2 + 1)
Q3 = x(3n + 2)/4


Contoh 1
Tentukan Q1, Q2, dan Q3 dari data : 3, 5, 6, 6, 6, 7, 7, 8, 8, 9, 10.
Penyelesaian:
Data yang telah diurutkan: 3, 5, 6, 6, 6, 7, 7, 8, 8, 9, 10
Banyak data dari contoh di atas adalah 11. Kuartil ditentukan dengan:
Nilai Q1 = data ke-1/4(11 + 1)= data ke-3 = 6
Nilai Q2 = data ke-2/4(11 + 1) = data ke-6 = 7
Nilai Q3 = data ke-3/4(11 + 1) = data ke-9 = 8
Sehingga nilai Q1 = 6, Q2 = 7, dan Q3 = 8.

Contoh 2
Tentukan Q1, Q2, dan Q3 dari data : 3, 4, 7, 8, 7, 4, 8, 4, 9, 10, 8, 3, 7, 12.
Penyelesaian
Data yang telah diurutkan: 3, 3, 4, 4, 4, 7, 7, 7, 8, 8, 8, 9, 10, 12.
Q1 = x(14 + 2)/4 = x4 = 4
Q2 = ½(x14/2 + x14/2 + 1)= ½(x7 + x8)= ½(7 + 7) = 7
Q3 = x(3.14 + 2)/4 = x(42 + 2)/4 = x11 = 8
Jadi Q1 = 4, Q2 = 7, Q3 = 8.

2) Kuartil data berkelompok
Menentukan letak kuartil untuk data bergolong, caranya sama dengan data tunggal.
Nilai kuartil dirumuskan sebagai berikut.

Keterangan:
Qi = kuartil ke-i (1, 2, atau 3)
bi = tepi bawah kelas kuartil ke-i
N = banyaknya data
F = frekuensi kumulatif kelas sebelum kelas kuartil
l = lebar kelas
f = frekuensi kelas kuartil

Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh soal berikut ini.

Contoh 3:
Tentukan Q1 (kuartil bawah), Q2 (median), dan Q3 (kuartil atas) dari data tes
Matematika terhadap 40 siswa kelas XI IPA berikut ini.

Penyelesaian

Letak Q1 pada frekuensi = 1/4 .(40) = 10, di kelas 60 – 69.

Letak Q2 pada frekuensi = 1/2 .(40) = 20, di kelas 60 – 69.

Letak Q3 pada frekuensi = 3/4 ⋅ (40) = 30, di kelas 70 – 79.




Latihan soal:
  1. Tentukan Q1, Q2, dan Q3 dari data: 4, 5, 5, 6, 6, 7, 8, 9, 10.
  2. Hitunglah Q1 dan Q3 dari data berikut. 10, 13, 9, 14, 17, 9, 21, 19, 19, 22, 35, 23, 25, 35, 47, 33, 25, 39, 43, 29
  3. Carilah Q1, Q2, dan Q3 dari data: 16, 17, 17, 18, 9, 20, 21, 22, 24, 26
  4. Tentukan Q1, Q2, dan Q3 dari data: 2, 5, 4, 6, 3, 4, 8, 4, 9, 12, 6, 3, 11, 7, 2
  5. Tentukan Q1, Q2, dan Q3 dari data berikut ini.


****** Catatan:
Untuk teman-temana yang masih bingung cara menentukan frekuensi kumulatif bisa baca disini

Ukuran Letak pada Statistika

Selain ukuran pemusatan data (yang telah kita bahas pada postingan sebelumnya), ada juga yang disebut ukuran letak. Adapun ukuran letak ini meliputi: kuartil (Q), desil (D), dan persentil (P).

A. Quartil (Q)
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, bahwa median membagi data yang telah diurutkan menjadi dua bagian yang sama banyak, sedangkan kuartil membagi data yang telah diurutkan menjadi empat bagian yang sama banyak.

Keterangan:
xmin = data terkecil
xmaks = data terbesar
Q1 = kuartil ke-1
Q2 = kuartil ke-2
Q3 = kuartil ke-3

1) Kuartil data tunggal
Untuk mencari kuartil data tunggal telah dibahas pada sub bab statistik lima
serangkai. Pada sub bab ini akan diberikan rumus yang lebih mudah jika data
yang disajikan lebih banyak.
Letak dari Qi dirumuskan sebagai berikut.


Contoh soal
Tentukan Q1, Q2, dan Q3 dari data : 3, 5, 6, 6, 6, 7, 7, 8, 8, 9, 10.
Penyelesaian:
Data yang telah diurutkan: 3, 5, 6, 6, 6, 7, 7, 8, 8, 9, 10
Banyak data dari contoh di atas adalah 11. Kuartil ditentukan dengan:
Nilai Q1 = data ke-1/4(11 + 1)= data ke-3 = 6
Nilai Q2 = data ke-2/4(11 + 1) = data ke-6 = 7
Nilai Q3 = data ke-3/4(11 + 1) = data ke-9 = 8
Sehingga nilai Q1 = 6, Q2 = 7, dan Q3 = 8.

2) Kuartil data berkelompok
Menentukan letak kuartil untuk data bergolong, caranya sama dengan data tunggal.
Nilai kuartil dirumuskan sebagai berikut.

Keterangan:
Qi = kuartil ke-i (1, 2, atau 3)
bi = tepi bawah kelas kuartil ke-i
N = banyaknya data
F = frekuensi kumulatif kelas sebelum kelas kuartil
l = lebar kelas
f = frekuensi kelas kuartil

Contoh :
Tentukan Q1 (kuartil bawah) dari data tes Matematika terhadap 40 siswa kelas XI IPA berikut ini.

Penyelesaian

Letak Q1 pada frekuensi = 1/4 .(40) = 10, di kelas 60 – 69.

Untuk lebih jelasnya, klik pembahasan detailnya di sini.

3) Jangkauan interkuartil dan semi interkuartil
a) Jangkauan adalah selisih antara nilai terbesar dan nilai terkecil, dilambangkan dengan J.
J = xmaks – xmin

b) Jangkauan interkuartil (H) adalah selisih antara kuartil ketiga dan kuartil pertama:
H = Q3 – Q1

c) Jangkauan semi interkuartil (Qd) atau simpangan kuartil dirumuskan:
Qd = 1/2 (Q3 – Q1)

d) Langkah (L) adalah satu setengah dari nilai jangkauan interkuartil:


B. Desil
1) Desil untuk data tunggal
Jika median membagi data menjadi dua bagian dan kuartil membagi data menjadi empat bagian yang sama, maka desil akan membagi data menjadi sepuluh bagian yang sama banyak.

Dengan demikian nilai-nilai dari desil yaitu desil ke-1 (D1), desil ke-2 (D2), desil ke-3 (D3) dan seterusnya sampai D9.
Sehingga penentuan nilai D1, D2, D3, dan seterusnya ditentukan oleh letaknya, dengan rumus:

Keterangan:
Di = desil ke-i
i = 1, 2, 3, . . ., 9
n = banyaknya data

Perhatikan contoh soal berikut ini.
Contoh
Diketahui data: 9, 10, 11, 6, 8, 7, 7, 5, 4, 5. Tentukan: desil ke-4.
Penyelesaian
Data diurutkan: 4, 5, 5, 6, 7, 7, 8, 9, 10, 11
Letak desil ke-4 diurutan data ke-4/10 (10 + 1)=44/10=4,4
D4 terletak pada urutan ke-4,4 sehingga: D4 = x4 + 0,4 (x5 – x4).
Jadi D4 = 6 + 0,4 (7 – 6) = 6 + 0,4 = 6,4


2) Desil untuk Data Berkelompok
Nilai desil ke-i dari data berkelompok dirumuskan sebagai berikut.

Keterangan:
D = desil ke-i
n = banyak data
F = frekuensi kumulatif kelas sebelum kelas desil
f = frekuensi kelas desil
b = tepi bawah kelas
l = lebar kelas

Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh soal berikut ini.

Dari data di atas tentukan desil ke-2
Penyelesaian:

Letak D2 = (2/10).40 =8, yaitu pada data ke-8 dan kelas D2 = 50 – 59 sehingga diperoleh:

Untuk lebih jelasnya, klik pembahasan lengkapnya di sini.

C. Presentil
1) Persentil untuk data tunggal
Jika data dibagi menjadi 100 bagian yang sama, maka ukuran itu disebut persentil.
Letak persentil dirumuskan dengan:

Keterangan: Pi = persentil ke-i
i = 1, 2, 3, . . ., 99
n = banyaknya data

2) Persentil untuk data berkelompok
persentil ke-i dari data ber kelompok dirumuskan sebagai berikut.

Keterangan:
Pi = persentil ke-i
b = tepi bawah
n = banyaknya data
F = frekuensi kumulatif kelas sebelum kelas persentil
f = frekuensi kelas persentil
l = lebar kelas

Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh soal berikut ini.
Dari data di atas tentukan persentil ke-25

Penyelesaian:

Letak P25 = ⋅ (25/100). 40 = 10, yaitu data ke-10 dan kelas P25 = 51 – 55 sehingga diperoleh:

Untuk lebih jelasnya, klik pembahasan detailnya di sini.

Wednesday, August 8, 2012

Peranan Biologi dalam Berbagai Bidang, baik Pertanian,Industri, Kedokteran

Manfaat Biologi Damal Bidang Pertanian
Manfaat ilmu biologi dalam bidang pertanian, sebagai contoh Ilmu Biologi merupakan dasar dari Ilmu Pertanian terutama dalam penemuan jenis tanaman unggul, rekayasa genetika tumbuhandan hewan.

Misalnya:
Pengetahuan mengenai Sifat suatu tanaman berdasarkan analisa sel (ilmu biologi) membuat manusia mampu menerapkan cara pembudidayaan yang tepat dan pengolahan hasilnya lebih lanjut (pertanian)

Pengetahuan mengenai sifat dan karakter serangga yang berhubungan dengan iklim atau musim (ilmu biologi) membuat manusia dapat menetapkan waktu bercocok tanam yang tepat atau metode penanggulangan hama serangga tersebut (ilmu pertanian).

Ada banyak sekali manfaat biologi di berbagai bidang kehidupan. Hal ini ditandai dengan banyaknya cabang – cabang dari ilmu biologi, yaitu sebagai berikut ini :

1. Anatomi – adalah ilmu biologi yang mempelajari seluk beluk susunan tubuh makhluk hidup.

2. Bakteriologi – adalah ilmu biologi yang mempelajari seluk beluk bakteri dan kehidupannya.

3. Botani – adalah ilmu biologi yang mempelajari seluk beluk tumbuhan dan kehidupannya.

4. Ekologi – adalah ilmu biologi yang mempelajari seluk beluk makhluk hidup dengan lingkungan alam tempat tinggalnya (habitat).

5. Embriologi – adalah ilmu biologi yang mempelajari seluk beluk pengkembangan suatu organisme semenjak berbentuk telur hingga menjadi embrio.

6. Entomologi – adalah ilmu biologi yang mempelajari seluk beluk serangga beserta kehidupannya.

7. Evolusi – adalah ilmu biologi yang mempelajari seluk beluk perkembangan makhluk hidup mulai dari bentuk yang sederhana hingga yang kompleks.

8. Fisiologi – adalah ilmu biologi yang mempelajari seluk beluk proses serta kegiatan yang dilakukan oleh makhluk hidup.

9. Genetika – adalah ilmu biologi yang mempelajari seluk beluk penurunan sifat suatu makhluk hidup kepada keturunannya.

10. Higien – adalah ilmu biologi yang mempelajari seluk beluk pemeliharaan kesehatan manusia.

11. Histologi – adalah ilmu biologi yang mempelajari seluk beluk susunan serta fungsi bagian-bagian yang ada pada jaringan makhluk hidup.

12. Mikrobiologi – adalah ilmu biologi yang mempelajari seluk beluk organisme renik (mikro) serta kehidupannya.

13. Palaeontologi – adalah ilmu biologi yang mempelajari seluk beluk kehidupan makhluk hidup di masa lalu serta kehidupannya dengan mempelajari fosil yang berasal dari masa lampau.

14. Parasitologi – adalah ilmu biologi yang mempelajari seluk beluk parasit, baik pengaruh terhadap makhluk hidup lainnya maupun kehidupannya.

15. Sitologi – adalah ilmu biologi yang mempelajari seluk beluk susunan serta fungsi bagian-bagian yang ada pada sel makhluk hidup.

16. Virologi – adalah ilmu biologi yang mempelajari seluk beluk virus, baik pengaruh terhadap makhluk hidup lainnya maupun kehidupannya.

17. Zoologi – adalah ilmu biologi yang mempelajari seluk beluk hewan serta kehidupannya.

18. Patologi – adalah ilmu biologi yang mempelajari tentang penyakit pada makhluk hidup



Manfaat Biologi Dalam Bidang Kedokteran

Sebagai ilmu yang mempelajari tentang seluk beluk kehidupan, manfaat Biologi dalam meningkatkan kesejahteraan manusia tidak perlu diragukan lagi. Berdasarkan ilmu murni Biologi, telah dikembangkan berbagai ilmu terapan (bioteknologi) yang telah memajukan dunia kedokteran, industri, pertanian, dan peternakan, serta perikanan. Seberapa besarkah pemanfaatan biologi untuk kesejahteraan manusia telah dilaksanakan? Untuk mengetahui hal tersebut marilah kita pelajari uraian selanjutnya berikut ini.

Dahulu banyak masalah penyakit yang tidak dipahami penyebab maupun cara pengobatannya, sehingga cara yang ditempuh untuk mencegah maupun dalam menyembuhkannya tidak tepat. Tetapi berkat perkembangan Biologi, khususnya dalam cabang ilmu: anatomi dan fisiologi manusia, mikrobiologi, virologi danpatologi, telah banyak membantu para dokter dalam memahami penyebab gangguan tersebut. Dengan demikian para dokter berhasil mencegah dan menyembuhkan berbagai penyakit yang sampai saat ini sering menjadi masalah yang menakutkan manusia.
Berikut ini adalah contoh-contoh sumbangan pengetahuan yang telah diberikan oleh Biologi beserta cabang-cabang ilmunya dalam dunia kesehatan dan atau kedokteran.
  1. Para penderita penyakit yang mengalami kerusakan pada salah satu organ tubuhnya, kini telah mendapatkan jalan keluarnya yaitu melalui teknik transplantasi (pencangkokan) organ. Transplantasi organ yang sudah berhasil dilakukan oleh para dokter adalah pencangkokan ginjal, jantung, sumsum tulang belakang maupun hati.
  2. Teknik fertilasi invitro telah dapat diaplikasikan tidak hanya pada hewan ternak, tetapi telah dapat dilakukan pada manusia. Teknik ini dapat membantu pasangan suami istri yang sulit mendapatkan keturunan karena suatu kelainan. Fertilasi ini tentunya berasal dari gamet pasangan yang bersangkutan. Teknik karakterisasi dan pemisahan gamet sperma yang membawa kromosom X dan Y (penentu jenis kelamin keturunan) juga telah berhasil dilakukan. Teknik ini memungkinkan para pasangan suami isteri mendapatkan keturunannya dengan jenis kelamin tertentu.
  3. Mikrobiologi kedokteran telah berhasil mengidentifikasi beberapa jenis mikroba yang menyebabkan penyakit pada manusia maupun hewan. Dengan demikian, antibiotik untuk mikroba-mikroba tersebut dapat dibuat.
  4. Virologi pun telah memberikan sumbangannya pada dunia kedokteran, dengan mendasari pengetahuan dalam usaha menciptakan vaksin-vaksin. Misalnya pada kasus yang baru saja terjadi yaitu mengenai Virus Flu Burung. Sebuah surat kabar memberitakan bahwa Virus Flu Burung atau disebut jugaVirus Avian Influenza, yang hanya dapat diteruskan kepada manusia melalui kontak yang sangat dekat, telah dapat ditemukan vaksinnya oleh para pakar Imunologi dan Bioteknologi di Badan Kesehatan Dunia (WHO). Caranya adalah dengan menggabungkan gen Avian dengan gen flu pada manusia agar menjadi ‘aman’. Mereka mengambil satu gen virus flu burung kemudian menggantikan gennya tadi dengan gen flu manusia. Hasil dari kombinasi virus buatan ini kemudian dipersiapkan sebagai basis untuk pembuatan vaksinnya.


Manfaat Biologi dalam Pengelolaan Lingkungan

Biologi melalui cabang ilmu biokimia membantu kita memahami lingkungan melalui proses-proses dan aktivitas kimia yang terkait makhluk hidup, misalnya sekresi amonia yang dilakukan oleh ikan2 air tawar. Dengan pemahaman ini kita bisa memahami apakah amonia ini mempengaruhi kehidupan makhluk hidup lain, mengingat amonia adalah senyawa yang beracun dan dapat larut dalam air.

Biologi melalui cabang ilmu biological engineering membantu kita memahami proses penangkapan CO2 di udara dengan memanfaatkan alga, dan proses itu dapat direkayasa di lab dan dimanfaatkan untuk membersihkan udara sekaligus menghasilkan bahan bakar nabati dari alga itu.

Biologi melalui cabang ilmu biofisika membantu kita memahami interaksi antara faktor biotik (makhluk hidup) dengan faktor abiotik (makhluk tak hidup), serta aktivitas fisik akibat pengaruh keberadaan dan aktivitas makhluk hidup. Misalnya ikan hanya mampu hidup di perairan dengan temperatur tertentu. Sehingga jika terjadi polusi fisik (misalnya polusi panas akibat aktivitas industri) maka akan mempengaruhi kehidupan ikan. Indikator fisik (misalnya temperatur) dapat dijadikan indikator terjadinya polusi.


Manfaat Biologi Dalam Bidang Industri

Dahulu manusia hanya mengambil sesuatu dari lingkungannya yang langsung dapat dimanfaatkan untuk kehidupannya, misalnya buah-buahan langsung dipetik untuk dimakan, sementara bagian lain dari tumbuhan itu dibiarkan atau dibuang begitu saja. Begitu pula pemanfaatan manusia terhadap hewan, hanya diambil daging atau telurnya saja. Namun setelah berkembangnya Biologi, khususnya pada cabang zoologi, botani, taksonomi, biokimia, mikrobiologi, dan bioteknologi, manusia telah berhasil menemukan berbagai bagian tubuh tumbuhan atau hewan yang dapat diolah menjadi bahan baku industri.
Berikut ini adalah contoh-contoh pemanfaatan Biologi pada bidang industri:
  1. Ditemukannya kandungan gula yang cukup tinggi pada batang tebu, menyebabkan berkembangnya pabrik pengolahan tebu menjadi gula.
  2. Diketahuinya bahwa serabut biji kapas dan bulu domba dapat diolah menjadi benang, dan kepompong ulat sutera dapat diolah menjadi benang sutera, maka berkembanglah industri tekstil/kain, kain wol dan kain sutera.
  3. Dengan berkembangnya mikrobiologi, telah diketahui berbagai struktur dan sifat-sifat dari berbagai jenis mikroba/jasad renik, baik yang menguntungkan maupun yang bersifat patogen (menyebabkan penyakit), maka berkembanglah industri obat-obatan, makanan/minuman yang berkhasiat obat. Contoh dalam industri makanan adalah sebagai berikut; Setelah diketemukannya jenis bakteri Lactobacillus yang sifat-sifatnya dapat bermanfaat bagi manusia dan dapat dibuat menjadi yoghurt, maka berkembanglah industri pembuatan yoghurt. Yoghurt ini dibuat dari susu yang difermentasikan dengan menggunakan bakteri Lactobacillus, pada suhu 40 derajat celcius selama 2,5 jam sampai 3,5 jam. Contoh lainnya pemanfaatan mikrobiologi dalam bidang industri makanan adalah pada industri kecap, tempe, oncom, keju, roti, dan nata de coco, serta minuman anggur.
  4. Dalam industri obat-obatan, telah diketahui sifat-sifat bakteri Escherichia coli yang ternyata dapat dibuat/disintesis menjadi insulin; insulin ini sangat berguna bagi penderita penyakit Diabetes Melitus pada manusia. Contoh perkembangan mikrobiologi dalam industri obat-obatan lainnya adalah pada industri pembuatan antibiotik dan vaksin. Macam-macam antibiotik yang sudah berhasil dibuat antara lain adalah: Penisilin (dibuat dari jamur Penicillium), Sefalosporin (dihasilkan oleh jamur Cephalosporium), dan Tetrasiklin (dihasilkan oleh jamur Streptomycin)



sumber: unik.kompasiana.com

Sunday, August 5, 2012

Menghitung Ukuran Pemusatan Data (Bagian 2)

Seperti janji saya kemarin, kali ini kita akan mempelajari contoh soal dalam menghitung nilai median, sekaligus melanjutkan pembahasan materi kemarin.

Contoh soal.
Tentukan median dari data tes Matematika terhadap 40 siswa kelas XI IPA yang digambarkan pada tabel distribusi frekuensi di samping.

Penyelesaian
Banyaknya data ada 40 sehingga letak mediannya pada frekuensi (1/2).40=20.



c. Modus
Modus ialah nilai yang paling sering muncul atau nilai yang mempunyai frekuensi tertinggi.
Jika suatu data hanya mempunyai satu modus disebut
unimodal dan bila memiliki dua modus disebut bimodal, sedangkan jika memiliki modus lebih dari dua disebut multimodal. Modus dilambangkan dengan Mo.
1) Modus data tunggal
Modus dari data tunggal adalah data yang sering muncul atau data dengan frekuensi tertinggi. Perhatikan contoh soal berikut ini.

Contoh soal 1
Tentukan modus dari data di bawah ini.
5, 5, 6, 4, 3, 7, 8, 9, 10, 6, 4, 3, 6, 8, 5, 5
Penyelesaian
Data yang sering muncul adalah 5. Jadi modusnya adalah 5

Contoh soal 2
Tentukan modus dari data di bawah ini.

Penyelesaian
Berdasarkan data pada tabel, nilai yang memiliki frekuensi tertinggi adalah 6.
Jadi, modusnya adalah 6.

2) Modus data berkelompok
Modus data bergolong dirumuskan sebagai berikut:

Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh soal berikut ini.

Contoh soal
Tentukan modus dari tabel di bawah ini.

Penyelesaian:
Frekuensi modusnya 18,
kelas modusnya 65 – 69, dan
tepi bawah frekuensi modus (b) = 65 - 0,5 = 64,5
d1 = 18 – 6 = 12
d2 = 18 – 9 = 9
l = 69,5 – 64,5 = 5


sumber: bse-nugroho

Wednesday, August 1, 2012

Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia

Tentu teman-teman masih ingat dengan pengertian pertumbuhan dan perkembangan dong... (pastinya-lah... kan pada pintar semua).
Untuk yang belum tahu atau belum baca, bolehlah baca-baca lagi.

Banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan, diantaranya adlah faktor lingkungan. Bila lingkungan karena suatu hal menjadi buruk, maka keadaan tersebut hendaknya diubah (dimodifikasi) sehingga pertumbuhan dan perkembangan anak dapat berjalan dengan sebaik-baiknya.
Setelah peristiwa pembuahan, zygote akan segera membelah (tumbuh) dalam beberapa jam kemudian. Zigote akan berkembang menjadi embrio yang sempurna dan embrio akan tertanam pada dinding uterus ibu. Hal ini terjadi masa 6 – 12 hari setelah proses fertilisasi. Sel-sel embrio yang sedang tumbuh mulai memproduksi hormon yang disebut dengan hCG atau human chorionic gonadotropin, yaitu bahan yang terdeteksi oleh kebanyakan tes kehamilan. HCG membuat hormon keibuan untuk mengganggu siklus menstruasi normal, membuat proses kehamilan jadi berlanjut.

Janin akan mendapatkan nutrisi melalui plasenta/ari-ari. Embrio dilindungi oleh selaput-selaput yaitu :
  1. Amnion yaitu selaput yang berhubungan langsung dengan embrio dan menghasilkan cairan ketuban. Berfungsi untuk melindungi embrio dari guncangan.
  2. Korion yaitu selaput yang terdapat diluar amnion dan membentuk jonjot yang menghubungkan dengan dinding utama uterus. Bagian dalamnya terdapat pembuluh darah.
  3. Alantois yaitu selaput terdapat di tali pusat dengan jaringan epithel menghilang dan pembuluh darah tetap. Berfungsi sebagai pengatur sirkulasi embrio dengan plasenta, mengangkut sari makanan dan O2, termasuk zat sisa dan CO2.
  4. Sacus vitelinus yaitu selaput yang terletak diantara plasenta dan amnion. Merupakan tempat munculnya pembuluh darah yang pertama.

Tahapan Perkembangan pada masa embrio

Bulan pertama : Embrio berukuran 0,6 – 0,7 cm. Organ-organ tubuh yang penting sedah mulai terbentuk dan berfungsi, seperti jantung yang berbentuk pipa (belum sempurna), sistem saraf pusat (otak yang berupa gumpalan darah) serta kulit. Tangan dan kaki belum terbentuk.

Bulan kedua : Embrio berukuran 4 cm. Organ tubuh di bagian muka sudah terbentuk semua. Tangan dan kaki sudah terbentuk, alat kelamin bagian dalam. Sedangkan rangka yang terbentuk masih berupa tulang rawan (cartilago).

Bulan ketiga : Panjang embrio mencapai 7 cm dengan berat 20 gram. Seluruh organ tubuh sudah lengkap terbentuk, termasuk organ kelamin luar.

Bulan keempat : Janin mencapai berat 100 gram dengan panjang 14 cm. Sudah disebut dengan janin dan janin mulai bergerak aktif.

Bulan kelima : Janin akan lebih aktif bergerak, dapat memberikan respon terhadap suara keras dan menendang. Alat kelamin janin sudah lebih nyata dan akan terlihat bila dilakukan USG (Ultra Sonographi).

Bulan keenam : Janin sudah dapat bergerak lebih bebas dengan memutarkan badan (posisi)

Bulan ketujuh : Janin bergerak dengan posisi kepala ke arah liang vagina.

Bulan kedelapan : Berat dan panjang janin semakin bertambah, seperti panjang 35-40 cm dan berat 2500 – 3000 gram. Janin semakin aktif bergerak dan menendang.

Bulan kesembilan : Posisi kepala janin sudah menghadap liang vagina. Bayi siap untuk dilahirkan.


Tahap perkembangan pada masa anak-anak

Masa anak-anak dimulai sejak lahir (bayi) hingga masa remaja. Bayi sangat membutuhkan air susu ibu (ASI). Sebaiknya ASI diberikan pada bayi selama dua belas bulan sejak kelahiran. Hal ini karena bayi membutuhkan ASI selama tahun pertama kehidupannya. Pada usia balita terjadi pertumbuhan sel-sel otak, sehingga diperlukan makanan yang bergizi.

Pada usia 6 bulan, gigi pertama bayi akan tumbuh yang disebut gigi susu. Setelah sekitar usia 6 tahun, gigi susu akan tanggal secara bergantian dan digantikan oleh gigi tetap. Seiring dengan bertambahnya usia, bayi akan belajar duduk, merangkak, berdiri dan berjalan. Otak tumbuh membesar dan bayi mulai berbicara.

Umumnya bayi mulai berjalan dan berbicara sekitar usia satu tahun. Pada usia tiga tahun, anak-anak mulai berbicara kalimat pendek. Menjelang usia sepuluh tahun anak-anak mulai mencari teman, mereka juga sudah tahu bagaimana berbagi, melakukan tugas mereka dan bekerjasama.

Tahap perkembangan pada masa remaja (pubertas)

Pertumbuhan dan perkembangan manusia menjadi dewasa melalui satu tahap yang disebut masa pubertas. Kata pubertas berasal dari kata latin yang berarti usia menjadi orang, suatu periode dalam mana anak dipersiapkan untuk mampu menjadi individu yang dapat melaksanakan tugas biologis berupa melanjutkan keturunannya atau berkembang biak.

Perubahan-perubahan biologis berupa mulai bekerjanya organ-organ reproduktif dan disertai pula oleh perubahan-perubahan yang bersifat psikologis. Pada masa ini baik laki-laki atau perempuan menunjukkan pertumbuhan yang cukup cepat. Badan akan bertambah tinggi, bertambah gemuk dan organ kelaminnya sudah mampu menghasilkan sel kelamin yang matang.

Ciri-ciri Penting Periode Pubertas :

a) Pubertas merupakan periode transisi dan tumpang tindih. Dikatakan transisi sebab pubertas berada dalam peralihan antara masa kanak-kanak dengan masa remaja. Dikatakan tumpang tindih sebab beberapa ciri biologis-psikologis kanak-kanak masih dimiliknya, sementara beberapa ciri remaja dimilikinya pula.

b) Pubertas merupakan periode terjadinya perubahan yang sangat cepat. Perubahan dari bentuk tubuh kanak-kanak pada umumnya ke arah bentuk tubuh orang dewasa. Terjadi pula perubahan sikap dan sifat yang menonjol, terutama terhadap teman sebaya lawan jenis, terhadap permainan dan anggota keluarga.

c) Tubuhnya mulai menunjukkan mekar-tubuh yang membedakannya dengan tubuh kanak-kanak. Sebagian ciri pubertas yang dia miliki ditunjukkan dalam sikap, perasaan, keinginan, dan perbuatan-perbuatan. Sikapnya yang paling menonjol antara lain sikap tidak tenang dan tidak menentu.

d) Pertumbuhan dan perkembangan badannya, tumbuh normal, sesuai dengan usianya. Berat badannya 40 kg, dan tinggi badannya.

e) Perkembangan organ-organ seks wanita ditandai dengan adanya haid pertama atau “menarche” yang disertai dengan berbagai perasaan tidak enak bagi yang mengalaminya.

f) Haid (menstruasi) yang pertama kali dia alami pada usia 9 tahun. Jika dilihat dari usianya saat ia mengalami menstruasi, ia masih dalam masa kanak-kanak akhir.

g) Gejala yang mulai ditunjukkan dari dirinya yaitu :
- Pinggul yang membesar dan membulat
- Dada yang semakin nampak menonjol
- Tumbuhnya rambuh di daerah kelamin, ketiak, lengan dan kaki
- Perubahan suara dari suara kanak-kanak menjadi lebih merdu (melodius)
- Kelenjar keringat lebih aktif dan sering tumbuh jerawat
- Kulit menjadi lebih besar dibanding kulit anak-anak.

Penyebab munculnya pubertas ini adalah hormon yang dipengaruhi oleh hipofisis (pusat dari seluruh sistem kelenjar penghasil hormon tubuh). Berkat kerja hormon ini, remaja memasuki masa pubertas sehingga mulai muncul ciri-ciri kelamin sekunder yang dapat membedakan antara perempuan dan laki-laki.

Dengan kata lain, pubertas terjadi karena tubuh mulai memproduksi hormon-hormon seks sehingga alat reproduksi telah berfungsi dan tubuh mengalami perubahan.

Tahap Perkembangan masa dewasa

Sebagai seorang individu yang sudah tergolong dewasa, peran dan tanggung jawabnya tentu makin bertambah besar. la tak lagi harus bergantung secara ekonomis, sosiologis ataupun psikologis pada orang tuanya. Mereka justru merasa tertantang untuk membukukan dirinya sebagai seorang pribadi dewasa yang mandiri.

Segala urusan ataupun masalah yang dialami dalam hidupnya sedapat mungkin akan ditangani sendiri tanpa bantuan orang lain, termasuk orang tua. Berbagai pengalaman baik yang berhasil maupun yang gagal dalam menghadapi suatu masalah akan dapat dijadikan pelajaran berharga guna mem-bentuk seorang pribadi yang matang, tangguh, dan bertanggung jawab terhadap masa depannya.

Secara fisik, seorang dewasa muda (young adulthood) menampil-kan profil yang sempurna dalam arti bahwa pertumbuhan dan perkembangan aspek-aspek fisiologis telah mencapai posisi puncak. Mereka memiliki daya tahan dan taraf kesehatan yang prima sehingga dalam melakukan berbagai kegiatan tampak inisiatif, kreatif, energik, cepat, dan proaktif.

Secara umum, mereka yang tergolong dewasa muda (young) ialah mereka yang berusia 20-40 tahun. Menurut seorang ahli psikologi perkembangan, Santrock (1999), orang dewasa muda termasuk masa transisi, baik transisi secara fisik (physically trantition) transisi secara intelektual (cognitive trantition), serta transisi peran sosial (social role trantition).

Dari pertumbuhan fisik, menurut Santrock (1999) diketahui bahwa dewasa muda sedang mengalami peralihan dari masa remaja untuk memasuki masa tua. Pada masa ini, seorang individu tidak lagi disebut sebagai masa tanggung (akil balik), tetapi sudah tergolong sebagai seorang pribadi yang benar-benar dewasa (maturity).

la tidak lagi diperlakukan sebagai seorang anak atau remaja, tetapi sebagaimana layaknya seperti orang dewasa lain-nya. Penampilan fisiknya benar-benar matang sehingga siap melakukan tugas-tugas seperti orang dewasa lainnya, misalnya bekerja, menikah, dan mempunyai anak. la dapat bertindak secara bertanggung jawab untuk dirinya ataupun orang lain (termasuk keluarganya).

Segala tindakannya sudah dapat di-kenakan aturan-aturan hukum yang berlaku, artinya bila terjadi pelanggaran, akibat dari tindakannya akan memperoleh sanksi hukum (misalnya denda, dikenakan hukum pidana atau perdata}. Masa ini ditandai pula dengan adanya perubahan fisik, misalnya tumbuh bulu-bulu halus, perubahan suara, menstruasi, dan kemampuan reproduksi.

Perkembangan pada masa lanjut usia

Pada tingkat kedewasaan menengah (40-65 th) manusia mencapai puncak periode usia yang paling produktif . Lanjut usia merupakan istilah tahap akhir dari proses penuaan. Dalam mendefinisikan batasan penduduk lanjut usia menurut Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional ada tiga aspek yang perlu dipertimbangkan yaitu aspek biologi, aspek ekonomi dan aspek sosial (BKKBN 1998).

Secara biologis penduduk lanjut usia adalah penduduk yang mengalami proses penuaan secara terus menerus, yang ditandai dengan menurunnya daya tahan fisik yaitu semakin rentannya terhadap serangan penyakit yang dapat menyebabkan kematian. Hal ini disebabkan terjadinya perubahan dalam struktur dan fungsi sel, jaringan, serta sistem organ.

Secara ekonomi, penduduk lanjut usia lebih dipandang sebagai beban daripada sebagai sumber daya. Banyak orang beranggapan bahwa kehidupan masa tua tidak lagi memberikan banyak manfaat, bahkan ada yang sampai beranggapan bahwa kehidupan masa tua, seringkali dipersepsikan secara negatif sebagai beban keluarga dan masyarakat.

Dari aspek sosial, penduduk lanjut usia merupakan satu kelompok sosial sendiri. Di negara Barat, penduduk lanjut usia menduduki strata sosial di bawah kaum muda.
Menurut Bernice Neugarten (1968) James C. Chalhoun (1995) masa tua adalah suatu masa dimana orang dapat merasa puas dengan keberhasilannya. Tetapi bagi orang lain, periode ini adalah permulaan kemunduran. Usia tua dipandang sebagai masa kemunduran, masa kelemahan manusiawi dan sosial sangat tersebar luas dewasa ini.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menggolongkan lanjut usia menjadi 4 yaitu :
Usia pertengahan (middle age) 45 -59 tahun, Lanjut usia (elderly) 60 -74 tahun, lanjut usia tua (old) 75 – 90 tahun dan usia sangat tua (very old) diatas 90 tahun.

Sedangkan menurut Prayitno dalam Aryo (2002) mengatakan bahwa setiap orang yang berhubungan dengan lanjut usia adalah orang yang berusia 56 tahun ke atas, tidak mempunyai penghasilan dan tidak berdaya mencari nafkah untuk keperluan pokok bagi kehidupannya sehari-hari.

Pada umumnya pada masa lanjut usia ini orang mengalami penurunan fungsi kognitif dan psikomotorik. Menurut Zainudin (2002) fungsi kognitif meliputi proses belajar, persepsi pemahaman, pengertian, perhatian dan lain-lain yang menyebabkan reaksi dan perilaku lanjut usia menjadi semakin lambat.

Fungsi psikomotorik meliputi hal-hal yang berhubungan dengan dorongan kehendak seperti gerakan, tindakan, koordinasi yang berakibat bahwa lanjut usia kurang cekatan.