Hidup Sehat

Depacco.com

Monday, December 10, 2012

Hukum Ohm Pada Rangkaian Listrik

         Hukum Ohm menjelaskan bagaimana beda potensial atau tegangan dari sebuah sumber arus, kuat arus listrik, dan resistansi suatu rangkaian saling terkait.
         Arus listrik dapat mengalir pada rangkaian listrik apabila dalam rangkaian itu terdapat beda potensial dan rangkaiannya tertutup. Hubungan antara kuat arus listrik dengan beda potensial listrik pertama kali diteliti oleh ahli Fisika dari Jerman bernama George Simon Ohm (1789–1854). Hasil penelitiannya dikenal dengan nama Hukum Ohm.
         Hubungan antara beda potensial (V) dengan kuat arus (I) dapat dinyatakan dengan grafik, seperti pada Gambar berikut.


         Garis kemiringan merupakan perbandingan antara ordinat dengan absis yang besarnya selalu tetap. Jika nilai perbandingan yang besarnya tetap itu didefinisikan sebagai hambatan listrik (disimbolkan dengan huruf R) maka dapat dinyatakan dengan rumus.
R=V/I

Dengan:
V = tegangan listrik satuan volt (V)
I = kuat arus listrik satuan ampere (A)
R = hambatan listrik satuan ohm (Ω)

         Rumus di atas dikenal dengan nama Hukum Ohm yang menyatakan bahwa, besar kuat arus listrik yang mengalir sebanding dengan beda potensial listrik dan berbanding terbalik dengan hambatan.
         Dengan kata lain, jika tegangan pada suatu rangkaian dinaikkan, arus dalam rangkaian akan naik; dan jika tegangan diturunkan, arus akan turun. Contoh, jika tegangan dikalikan dua, maka arus juga akan menjadi dua kali.
         Dan jika tegangan dijaga konstan, resistansi penghantar (R) yang lebih kecil akan menghasilkan arus yang lebih besar dan resistansi rangkaian yang lebih besar akan menghasilkan arus yang lebih kecil.




Untuk lebih memahami Hukum Ohm perhatikan contoh soal berikut.

Contoh Soal:
1. Kawat penghantar kedua ujungnya memiliki beda potensial 6 volt, menyebabkan arus listrik mengalir pada kawat itu 2 A. Berapakah hambatan kawat itu?
Penyelesaian:
Diketahui:
V = 6 volt
I = 2 A
Ditanya: R = ... ?
Jawab:
R = V/I
    = 6/2
    = 3 Ω

Jadi, hambatan kawat itu sebesar 3 Ω


2. Konduktor berhambatan 400Ω dihubungkan dengan sumber tegangan, sehingga mengalir arus listrik 500 mA. Berapakah beda potensial ujung-ujung konduktor tersebut?

Penyelesaian:
Diketahui: R = 400 Ω
I = 500 mA = 0,5 A
Ditanya: V = ... ?
Jawab:
V = I × R
    = 0,5 × 400
    = 200 V
Jadi, beda potensial pada kedua ujung konduktor adalah 200 V

0 comments:

Post a Comment