Suhu atau temperatur adalah derajat atau ukuran panas/dinginnya suatu zat atau benda. Benda yang panas dikatakan mempunyai suhu tinggi, sebaliknya benda yang dingin dikatakan bersuhu rendah. Indra peraba kita dapat merasakan maupun membedakan mana benda yang panas dan mana yang dingin, namun indra peraba kita tidak mampu menentukan ukuran suhu suatu benda dengan tepat, sehingga untuk mengukur suhu suatu keadaan diperlukan alat ukur suhu, yang disebut thermometer.
Termometer berasal dari bahasa Yunani, yaitu thermos dan meter. Thermos artinya panas, sedangkan meter artinya mengukur. Jadi, termometer merupakan alat untuk mengukur suhu. Termometer biasanya berbentuk sebuah pipa kaca sempit tertutup yang diisi dengan zat cair, seperti air raksa.
Dalam sistem internasional besaran suhu menggunakan skala Kelvin (K), tetapi di Indonesia besaran suhu yang sering digunakan adalah Celsius (°C)
Alat ukur suhu
Dari uraian sebelumnya, telah dijelaskan bahwa untuk mengukur panas atau dinginnya suatu keadaan diperlukan alat ukur suhu, yang disebut thermometer. Termometer ini berkerja berdasarkan prinsip pemuaian.
Termometer yang umum digunakan adalah termometer zat cair dengan pengisi pipa kapilernya adalah raksa atau alkohol. Pertimbangan dipilihnya raksa sebagai pengisi pipa kapiler termometer adalah sebagai berikut:
- raksa tidak membasahi dinding kaca,
- raksa merupakan penghantar panas yang baik,
- kalor jenis raksa rendah, akibatnya dengan perubahan panas yang kecil cukup dapat mengubah suhunya.
- mempunyai kenaikan suhu linier, atau perubahan volumenya teratur pada saat terjadinya perubahan suhu.
- jangkauan ukur raksa lebar, karena titik bekunya -39 ºC dan titik didihnya 357ºC.
- Warnanya mengkilap seperti perak sehingga mudah dilihat.
Beberapa ilmuwan yang mempelopori pembuatan termometer adalah Celcius, Reamur, Fahrenheit, dan Kelvin. Pada pembuatan termometer, mereke membuat acuan titik tetap bawah untuk skala suhu terendah dengan menggunakan air yang sedang beku (titik beku air) dan titik tetap atas untuk skala suhu tertinggi dengan menggunakan air yang sedang mendidih (titik didih air) pada tekanan 1 atmosfer. Mari mempelajari dan memahami perbedaan keempat skala termometer tersebut.
a. Termometer Skala Celsius
Skala Celsius merupakan skala yang paling banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Skala Celsius ditetapkan oleh seorang fisikawan Swedia yang bernama Andreas Celsius (1701 – 1744). Skala temperatur Celsius menggunakan satuan 'Derajat Celsius' (simbol °C). Pada skala Celsius, titik beku air ditetapkan sebagai titik tetap bawah, yaitu sebesar 0 °C dan titik didih air ditetapkan sebagai titik tetap atas, yaitu sebesar 100 °C. Diantara titik tetap bawah dan titik tetap atas dibagi 100
skala.
b. Termometer Skala Fahrenheit
Pada skala Fahrenheit, titik bawah ditetapkan sebesar 32 °F dan titik tetap atas ditetapkan sebesar 212 °F. Jarak kedua titik tetap ini dibagi dalam 180 skala. Skala Fahrenheit banyak digunakan di Inggris, Kanada, dan Amerika Serikat
c. Skala Reamur
Pada skala Reamur, titik tetap bawah ditetapkan sebesar 0 °R dan titik tetap atas ditetapkan sebesar 80 °R. Jarak antara kedua titik tetap ini dibagi ke dalam 80 skala. Skala Reamur jarang digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
d. Skala Kelvin
Skala Kelvin ditetapkan oleh fisikawan Inggris Lord Kelvin. Skala Kelvin memiliki satuan Kelvin (disingkat K, bukan °K). Pada skala Kelvin, tidak ada skala negatif karena titik beku air ditetapkan sebesar 273 K dan titik didih air ditetapkan sebesar 373 K. Hal ini berarti suhu 0 K sama dengan –273 °C. Suhu ini dikenal sebagai suhu nol mutlak. Para ilmuwan yakin bahwa pada suhu nol mutlak, molekulmolekul diam atau tidak bergerak. Dengan alasan inilah skala Kelvin sering digunakan untuk keperluan ilmiah. Skala Kelvin merupakan satuan internasional untuk temperatur.
Perbandingan skala dari masing masing termometer tersebut dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Perbandingan skala antara temometer Celcius, termometer, Reaumur, dan termometer Fahrenheit adalah
C : R : F = 100 : 80 : 180
C : R : F = 5 : 4 : 9
sumber: bse